Translate

Minggu, 19 Agustus 2012

REKAYASA GENETIKA DI BIDANG PERTANIAN

Rekayasa genetika banyak dikembangkan di pertanian sehingga menghasilkan tanaman transgenetika yang mengandung gen dari luar asalnya bisa dari binatang, tanaman, bakteri, virus dan lainnya. Sifat baru ini bisa menjadikan tanaman lebih tahan terhadap hama, penyakit juga cuaca buruk, dengan demikian ada produk hasil pertanian dapat ditingkatkan. Banyak jenis tanaman yang dikembangkan secara transgenic diantaranya kapas, tebu, kakao, jagung, padi, kentang, ubijalar, tomat juga kedelai yang masuk ke Indonesia pada tahapan ujicoba pelepasan di lapangan. Tanaman transgenika pada kapas, jagung juga kedelai jenis genetiknya disisipi gen bakteri tanah disebut Bacillus thuringiensis yang mengandung racun mematikan untuk hama tertentu.Rekayasa pada buah tomat disisipi gen ikan agar tahan beku. Perlu kita waspadai bahwa bahan baku tahu, tempe, kecap adalah kedelai. Untuk mencukupi kebutuhan konsumsi dari bahan baku kedelai, Indonesia banyak mendatangkan kedelai dari Amerika yang tidak lain adalah kedelai dari hasil rekayasa atau transgenik. Tanaman transgenik dapat menyebabkan alergi karena mengandung senyawa alergen dan gen yang dapat meracuni serangga, sehingga dikhawatirkan juga dapat meracuni manusia . Oleh karena itu aspek keamanan dan mutu pangan transgenik harus menjadi perhatian khusus karena akan berpengaruh pada kesehatan manusia dan binatang yang mengkonsumsi makanan dari tanaman transgenik.Bagi para ilmuwan, penelitian dan pengembangan tanaman transgenic penting untuk ilmu pengetahuan dan uji penerapannya dapat memberikan keuntungan secara optimal. Para pemerhati kesehatan dan lingkungan berpendapat bahwa tanaman transgenic bisa menimbulkan gangguan ekologis akibat ketidak seimbangan antara hama dengan musuh alami. Gen transgenik dapat menyebar secara luas, antar spesies akan membahayakan bagi keanekaragaman hayati.
Rekayasa Genetika Pada Tanaman Jagung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar